Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) terus bergerak menyiapkan kader-kader dai muda yang siap terjun ke dunia internasional dan media. Setelah diadakan pelatihan Da’i internasional pada tanggal 12-14 april bulan lalu, yang dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. Saat pembukaan pelatihan beliau mengingatkan seluruh peserta agar sungguh-sungguh dalam berdakwah. “Islam yang tumbuh di Indonesia terbukti mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai pemegang amanah, janganlah kita ragu untuk mendakwahkan Islam Nusantara dalam kondisi apapun,” terangnya.
LDNU pusat mengadakan diklat tambahan yang lebih komprehensif dan aktual, demi mewujudkan cita citanya, yaitu mencetak kader Da’i militan, transformatif, dan up to date, maka diadakanlah diklat itu di Cisarua Bogor pada tanggal 19-29 Mei 2016.
Peserta diklat berasal dari penjuru indonesia mulai Kalimantan, Banjar Masin, Madiun, Banyuwangi, dan Bekasi. dari Wilayah Madiun yang mewakili adalah Dosen Tasawuf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun. Kesemuanya memiliki cita cita yang sama yaitu ingin mendalami Islam rohmatan lil alamin yang terkenal dengan istilah Islam Nusantara.
Pelatihan dakwah transformatif berlangsung selama 11 hari mulai tanggal 19-29 Mei. Para peserta mendapatkan berbagai materi yang dibutuhkan untuk tugas ke luar negeri, antara lain; bahasa Inggris, pemanfaatan TIK, psikoterapi, sosial budaya, fisik dan mental, Branding and Positioning, Public Speaking serta penguatan nilai-nilai Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Pada acara pembukaan di gedung PBNU lantai delapan, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyatakan, “Kami sangat bangga dengan kalian, yang telah sudi meninggalkan orang orang tersayang demi menggapai dakwah yang toleran dan bisa diterima di segala kondisi dan situasi”. selama 11 hari di villa flora cisarua itu, ke 18 dai ambassador telah menerima berbagai ilmu mulai dari pelajaran Power Point oleh Ustadz Hendra, Mas Billy dengan Ilmu Stoping Branding-nya, lalu ada Jubir HTI, Ismail Yusanto yang menjelaskan ilmu tentang Khilafah, Materi Aswaja, Tasawuf, Kristologi oleh mantan pendeta. Pada hari sabtu 28 Mei 2016 diisi materi materi jurnalistik, dengan tujuan para dai mampu menulis berita dengan baik dan menarik. Pada hari ahad 29 Mei 2016 diklat ditutup pada jam 8 dan menuju RS Darmais dalam rangka menjenguk dan mendoakan peserta Dai ambassador yang sedang sakit yaitu Muhammad Aqil.
Setelah para peserta mengikuti semua kegiatan dan semua pelatihan selama 11 hari, maka diumumkannya 8 terpilih yang akan dikirim ke luar negeri selama Bulan Ramadhan, yaitu:
1. Ustadz Khumaini Rosadi dikirim ke Amsterdam, Belanda.
2. Ustadz Budi Budiman dikirim ke Hongkong
3. Ustadz Syihabudin dikirim ke Hongkong
4. Ustadz Ismail Hasan, dosen Tasawuf STAI Madiun ke Malaysia.
5. Ustadz Taufiq Munir dikirim ke Malaysia.
6. Ustadz M. Qodar Syah dikirim ke Malaysia.
7. Ustadz Choirul Hady Muhammad dikirim ke Malaysia
8. Ustadz Saepuloh akan dikirim ke Malaysia.
untuk da’i yang lain mengisi safari Dakwah selama Bulan Ramadhan diberbagai daerah di Nusantara. (ust. Anan)